Senin, 18 Maret 2013

laporan praktikum 3 mortum


PRAKTIKUM III

Topik                     :  Tata letak daun, rumus daun dan diagran daun.
Tujuan                   :  Mengenal berbagai tata letak daun pada batang, menentukan rumus daun serta menggambar bagan dan diagram daun.
Hari/tanggal          :  Kamis/ 7  Maret 2013
Tempat                  :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I.             ALAT DAN BAHAN
A.    Alat-alat :
  1. Baki atau nampan
  2. Alat tulis
B.     Bahan-bahan :
  1. Ranting Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
  2. Ranting Alamanda (Allamanda chatartica L.).
  3. Tumbuhan Pandan (Pandanus sp.).
  4. Tumbuhan Bayam (Amaranthus spinosus L.).
  5. Tanaman Pepaya (Carica papaya L.).

II.          CARA KERJA
1.      Mengamati duduk daun pada ranting, cabang atau batang (tunggal tersebar, tunggal berseling, berhadapan, berseling berhadapan, berkarang, roset batang, roset akar, monospirostik dan tripirostik).
2.      Menentukan rumus daun : 1/2, 2/5, 3/8, dan seterusnya.
3.      Menggambar bagan dan diagram daun.

III.    TEORI DASAR
Daun-daun pada suatu tumbuhan biasanya terdapat pada cabang atau batangnya, ada kalanya daun-daun berjejal-jejal pada suatu batang, yaitu pada pangkal atau bagian ujungnya. Umumnya daun-daun pada batang terpisah pada batang terpisah-pisah dengan suatu jarak nyata. Jika untuk mencapai yang tegak lurus dengan daun permulaan dengan garis spiral tadi mengelilingi batang a kali, dan jumlah daun yang dilewati selama itu adalah b, juga dinamakan rumus daun atau disfergensi.
Pecahan a/b selanjutnya dapat menunjukkan sudut antara dua daun berturut-turut, jika diproyeksikan pada bidang datar. Jarak antara kedua daun berturut-turut pun tetap dan besarnya adalah a/b x 3600 yang disebut sudut divergensi, ternyata didapati pecahan a/b dapat terdiri dari pecahan 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21, dan seterusnya. Untuk menjelaskan tata letak daun, dapat dilakukan dengan membuat bagan tata letak daun dan diagram tata letak daunnya.

A.          Bagan Tata Letak Daun
Untuk membuat bagan tata letak daun, batang tumbuhan digambar sebagai silinder dan padanya digambar membujur ortostik-ortostiknya, demikian pula pada buku-buku batangnya.

B.           Diagram Tata Letak Daun
Untuk membuat diagram tata letak daun, batang tumbuhan harus dipandang sebagai kerucut memanjang, dengan buku-bukunya sebagai lingkaran-lingkaran sempurna. Jika diproyeksikan pada bidang datar, maka buku-buku itu akan menjadi lingkaran-lingkaran yang konsentris dan puncak kerucut akan menjadi titik pusat lingkaran-lingkaran tadi.

C.          Spirostik dan Parastik
Pada suatu tumbuhan , garis-garis ortostik  yang biasanya tampak lurus ke atas, dapat mengalami perubahan-perubahan arahnya karena pengaruh macam-macam faktor. Perubahan sangat karakteristik ialah ortostik menjadi garis spiral yang tampak melingkar batang pula. Dalam keadaan yang demikian, spiral genetik sukar ditemukan dan tampaknya letak daun pada batang mengikuti ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral tadi, yang memberi nama lain spirostik.
Bagian tumbuhan yang letak daunnya cukup rapat, daun-daunnya seakan-akan mengikuti garis spiral ke kiri dan kanan. Garis spiral dengan arah putaran ke kiri dan kanan menghubungkan daun-daun yang menurut ke arah samping (mendatar, horizontal) mempunyai jarak terdekat. Setiap daun mempunyai tetanggga terdekat. Satu ke kiri dan satunya lagi ke kanan. Dari sudut situ pula tampak ada spiral ke kiri dan ke kanan. Garis-garis itu disebut parastik.




































IV.        HASIL PENGAMATAN
1.         Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
                  


 
                                                                                                        Keterangan :
1.      Ujung daun.
2.      Tepi daun.
3.      Pangkal daun
4.      Tangkai daun.
5.      Bunga.
6.      Batang.
7.      Daun sejajar.
8.      Helaian daun .
9.      Anak daun.
10.  Ibu tulang daun.
11.  Tulang daun.
Menurut literature:


 

















       Sumber : Anonim a.2013            

®    Bagan tata letak daun kembang sepatu dengan rumus 2/5 360 o sudut divergensi 144o.
 















®    Diagram tata letak daun bayam dengan rumus 2/5 X 360 o dan sudut divergensi 144o.


 












2.            Tanaman Alamanda (Allamanda chatartica L.).


                                                                                              Keterangan :

1.      Batang.
2.      Helaian daun.
3.      Ujung daun.
4.      Tepi daun.
5.      Ibu tulang daun








    Menurut literature:
                                                                                         


 








           



            Sumber : Anonim B. 2013
®    Tanaman Alamanda tidak memiliki rumus daun, namun tata letak daunnya pada buku-buku batang terdapat lebih dari 2 daun atau dinamakan tata letak daun berkarang.
3.            Tumbuhan Pandan (Pandanus sp.).


 
                                                                                              Keterangan :
1.      Ujung daun.
2.      Tepi daun.
3.      Ibu tulang daun.










            Menurut  literatur :

                                                                                            








      
   Sumber : Anonim C. 2013
®    Tumbuhan Pandan tidak memiliki rumus daun. Tata letak daun pandan disebut tata letak daun Trispirotik.




4.            Tumbuhan Bayam (Amaranthus spinosus L.).
                                                                                   
                                                                                                     Keterangan :
1.Ujung daun.
2.Tepi daun.
3.Bunga.
4.Batang.
5.Ibu tulang daun.







     Menurut  literatur :
 

                                                                             










 


    Sumber : Anonim D. 2013



®    Bagan tata letak daun bayam dengan rumus 2/5 360 o sudut divergensi 144o.



 














®    Diagram tata letak daun bayam dengan rumus 2/5 X 360 o dan sudut divergensi 144o.
 
















                                     


5.      Tanaman Pepaya (Carica papaya L.).

Keterangan :
1.      Helai daun.
2.      Ujung daun.
3.      Tepi daun.
4.       Pangkal daun.
5.      Tangkai daun.
6.      Batang.









Menurut  literature :
                                                                                          

















Sumber : Anonim E. 2013


®    Bagan tata letak daun pepaya dengan rumus 3/8 dan sudut divergensi 1350.


 













































®    Diagram tata letak daun pepaya dengan rumus daun 3/8 X 3600 dan sudut divergensi 1350.


 















V. ANALISIS DATA
1.      Tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.).
Klasifikasi Tanaman Kembang Sepatu :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Dilleniidae
Ordo                : Malvales
Familia            : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Species            : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber : Steenis. 2002)
  Tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) memiliki susunan daun tunggal dengan tata letak daun tersebar. Tumbuhan ini mempunyai bentuk batang bulat, upih daun tidak ada, tangkai daun silindris, sisi atas tegak pipih dan menebal pada pangkalnya. Arah tumbuh batang tegak menuju ke atas. Daun terdiri dari tangkai daun dan helaian daun. Daun memiliki upih daun, tangkai daun serta helaian daun, sehingga tanaman ini memiliki daun yang lengkap. Pangkal daun tidak bertoreh dan berbentuk bulat telur, ujung daun meruncing, pertulangan daun menyirip, dan tepi daun bergerigi. Daun pada tanaman kembang sepatu bergerigi. Terdapat pula tulang daun yang merupakan kumpulan berkas pengangkut pada helaian daun. Berdaun tunggal yaitu hanya mempunyai satu helai dalam satu tangkai. Daunnya merupakan daun lengkap. Daun bunga sepatu mempunyai pertulangan daun yang menyirip. Daun tanaman kembang sepatu berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing, pangkal daun tidak bertoreh, pertulangan daun menyirip dan daun bergerigi. Daun terdiri dari tangkai daun dan helaian daun. Pada tanaman kembang sepatu tidak terdapat upih daun / pelepah daun atau bagian lainnya, sehingga tanaman ini memiliki daun yang tidak lengkap. Daun tanaman kembang sepatu secara lengkap terdiri atas ibu tulang daun, tulang daun, tepi daun, dan pangkal daun.
           Rumus daun merupakan perbandingan banyaknya daun yang tegak lurus yang dikelilingi garis spiral pada batang (a) dan jumlah daun yang dilewati (b) = a/b. Rumus ini diperoleh dengan menentukan daun pertama sebagai patokan (∆o), kemudian menentukan daun di atasnya yang persis tegak lurus dengan daun pertama tadi , setelah dapat baru menghitung jumlah daun pertama sampai daun yang tegak lurus tadi, pada bayam terdapat 5 daun yang melingkari batang sebanyak 2 kali sehingga ditemukan rumus daunnya 2/5.

2.   Tanaman Alamanda (Allamanda cathartica L.).
Klasifikasi : Tanaman Alamanda
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Classis               : Magnoliopsida
Sub Classis       : Asteriidae
Ordo                 : Gentiales
Familia              : Apocynaceae
Genus               : Allamanda
Species              : Allamanda cathartica L.
(Sumber : Steenis. 2002) 
Tanaman Alamanda memiliki daun yang pangkal dan ujungnya meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun rata dan pada permukaan daunya licin.
Allamanda cathartica L. duduk daun pada batang/cabangnya berkarang, yakni setiap buku batang terdapat lebih dari empat daun. Oleh karena itu rumus daun ini tidak dapat di tentukan.
              Daunnya mempunyai pertulangan daun yang menyirip. Merupakan daun yang tunggal karena mempunyai hanya satu helai daun dalam satu tangkai. Daun tanaman ini menempel pada batang. Tanaman ini memiliki daun yang tidak lengkap karena tidak terdapat bagian upih daun / pelepah daun. Daun tanaman alamanda secara lengkap terdiri atas pangkal daun, ujung daun, tepi daun, pertulangan daun, dan ibu tulang daun. Susunan urat daun menyirip. Bentuk daun bulat telur terbalik. Pada bagian tepi daun rata tidak terbagi. Daun pada tanaman ini juga memiliki warna hijau tua pada daun yang tua dan hijau muda pada daun yang muda.

3.   Tumbuhan Pandan (Pandanus sp.).
Klasifikasi Tumbuhan Pandan :
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Classis               : Magnoliopsida
Sub Classis       : Arecidae
Ordo                 : Pandanales
Familia              : Pandanaceae
Genus               : Pandanus
Species              : Pandanus sp.
(Sumber : Steenis. 2002)
              Daun pandan yaitu daun dengan ujung segitiga lancip, tepi daun dan lapisan bawah dari pada ibu tulang daun berduri tempel ,berlilin dan hijau tu. Tata letak daun pada tanaman pandan mengikuti garis-garis ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral yang melingkari batang atau dapat dikatakan karena terjadi pertumbuhan batang yang tidak lurus melainkan memutar, akibatnya ortostiknya ikut memutar yang disebut spirostik. Batang tanaman pandan memperlihatkan tiga spirostik atau disebut trispirotik. Oleh karena itu, tanaman pandan tidak dapat ditentukan rumus daunnya. Daun pandan memiliki bentuk seperti pita berpelepah.

4.   Tumbuhan Bayam (Amaranthus spinosus L.).
Klasifikasi tumbuhan Bayam
Kingdom          : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis               : Magnoliopsida
Subclassis         : Caryophyllidae
Ordo                 : Caryophyllales
Familia             : Amaranthaceae
Genus               : Amaranthus
Spesies             : Amaranthus spinosus L.
(Sumber: Steenis. 2002)
Tanaman Bayam ini merupakan sayur-sayuran dan juga herba yang umurnya hanya mencapai satu tahunan atau tanaman anual, susunan  daun tunggal dan tata letak daun tersebar dengan rumus daunnya 2/5. Pangkal daun bayam berbentuk tumpul dan ujungnya membulat.
Batang bayam basah dan berair berbentuk bulat dan mempunyai permukaan batang yang licin, tangkai daun silinder, sisi agak pipih, daun menebal pada pangkalnya. Arah tumbuh batang tegak lurus dan tiper percabangannya adalah monopodial yaitu batang pokok tampak jelas karena lebih besar dan lebih panjang. Sifat batangnya sirus pendek yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas pendek selain daun. Helaian daun bulat telur dengan susunan tulang daun menyirip.

5.   Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi  Tanaman Pepaya
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Classis               : Magnoliopsida
Sub classis        : Dilleniidae
Ordo                 : Violales
Familia              : Caricaceae
Genus               : Carica
Species              : Carica papaya L.
(Sumber: Steenis. 2002:)
Tanaman pepaya mempunyai tipe batang berkayu. Lurus, bulat silindris dengan permukaan batang memperlihatkan adanya berkas-berkas daun dan pada sebelah dalam terdapat spons.
Tata letak daunnya tanaman Pepaya (Carica papaya L.) ialah tersebar dengan rumus daun 3/8 . Daun papaya memiliki bentuk daun papaya ialah bulat, pangkalnya membulat , ujungnya runcing dan pertulangan menjari, tangkai daunnya berongga. Tanaman papaya ini memiliki daun yang tidak lengkap karena hanya memilik dua bagian saja yaitu tangkai dan helaian. Umumnya daun papaya memiliki warna hijau.







VI.             KESIMPULAN
1)      Tata letak daun pada tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi tiga, yaitu: berhadapan-berselang, tersebar, dan berkarang.
2)      Rumus daun daun dapat dilihat dari daun yang sejajar dengan berpatokan pada tercapainya garis tegak lurus dengan daun yang mengelilingi batang a kali, dan jumlah daun yang dilewati selama yang merupakan b. Sehingga rumus daun adalah a/b.
3)      Tumbuhan bayam (Amaranthus spinosus L.) dan kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) memiliki rumus daunnya a/b = 2/5, sudut disvergensinya 2/5 x 360° = 144°
4)      Tumbuhan pepaya (Carica papaya L.), rumus daunnya a/b = 3/8, sudut disvergensinya 3/8 x 360° = 135°
5)      Tumbuhan alamanda (Allamanda cathartica L.) letak daunnya berkarang atau tersusun dalam satu lingkaran sehingga sulit ditentukan rumus daunnya.
6)      Tumbuhan Pandan (Pandanus sp.) merupakan spirostik yang tidak dapat ditentukan rumus daunnya.
7)      Tata letak daun pada tanaman pandan mengikuti garis-garis ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral yang melingkari batang.
8)      Tumbuhan Alamanda mempunyai bentuk batang bulat, upih daun tidak ada, tangkai daun silindris, sisi atas tegak pipih dan menebal pada pangkalnya. Arah tumbuh batang tegak menuju ke atas.









VII.          DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan FMIPA FKIP UNLAM.

Anonim a.2013.

Anonim b.2013.

Anonim c.2013.

Anonim d,2013.

Anonim e.2013.

Anonim f.2013.

Anonim g.2013.

Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar