Rabu, 12 Maret 2014

pengalaman belajar melalui media pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pengalaman merupakan serangkaian proses dan peristiwa yang dialami oleh seseorang dalam kehidupannya yang terjadi pada suatu waktu. Pengalaman belajar merupakan  serangkaian proses dan peristiwa yang dialami oleh setiap individu khususnya siswa dalam ruang lingkup tertentu (ruangan kelas) sesuai dengan metode ataupun strategi pembelajaran yang diberikan oleh masing-masing pendidik. Setiap guru memiliki strategi mengajar yang berbeda dalam setiap mata pelajaran sehingga hal ini dapat mengisi pangalaman belajar siswa. Misalnya disuatu lembaga pendidikan terdapat tiga orang guru biologi, dimana ketika akan membahas konsep respirasi ketiga guru ini sepakat untuk menggunakan starteginya masing-masing. Guru pertama menggunakan metode ceramah, guru kedua menugaskan kepada siswanya untuk membaca buku dan guru ketiga menggunakan metode demonstrasi. Dari ketiga metode tersebut masisng-masing memiliki potensi dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.  Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan belajar di antaranya adalah guru dan siswa. Seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang profesional dalam membelajarkan siswa-siswanya.
Pengalaman belajar erat kaitannya dengan pengembnagan keterampilan proses. Makin aktif siswa secara intelektual, manual dan sosial tampaknya makin bermakna pengalaman belajar siswa. Dengan melakukan sendiri, siswa akan lebih menghayati. Hal itu berbeda jika hanya dengan mendengar atau sekedar membaca. Ada ungkapan yang sering dilontarkan dalam dunia pendidikan yaitu “Pengalaman adalah guru yang paling baik” dimana melalui pengalaman yang nyata seseorang belajar. Begitupula dengan belajar sains atau biologi.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa saja jenis-jenis pengalaman belajar yang didapat melalui Media Pendidikan ?
2.      Bagaimana trapesium pengalaman belajar menurut F.G.Olsen?
3.      Bagaimana Kerucut pengalaman belajar  menurut Edgar Dale?

C.  Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mengetahui jenis-jenis pengalaman belajar yang didapat melalui Media Pendidikan.
2.      Mengetahui trapesium pengalaman belajar menurut F.G.Olsen?
3.      Mengetahui Kerucut pengalaman belajar  menurut Edgar Dale?

D.   Manfaat Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.











BAB II
PENGALAMAN BELAJAR MELALUI MEDIA PENDIDIKAN

A.   Jenis-Jenis Pengalaman Belajar Yang Didapat Melalui Media Pendidikan
Menurut Thomas (dalam Setyosari & Sihkabuden, 2005) mengkaitkan penggolongan media dengan tiga jenjang pengalaman, meliputi:
1.      Pengalaman Langsung (the real life experiences)
Pada bagian ini, pengalaman langsung terkait dengan pengalaman langsung melalui keterlibatannya dalam suatu peristiwa (first hands experiences) dan mengamati kejadian atau obyek yang sebenarnya.
2.      Pengalaman Tiruan (the substitute of the real experiences)
Pengalaman jenis ini meliputi tiruan atau wakil dari obyek atau benda yang benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melaluidramatisasi atau sandiwara dan berbagi rekaman obyek atau kejadian.
3.      Pengalaman dari Kata-Kata (words only)
Termasuk kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.
Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching” mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar. Edgar Dale mengemukaan 11 tingkatan pengalaman murid yang di dapatkan melalui media, dikenal sebagai “Cone of Experience”(Kerucut pengalaman), Dalam kerucut pengalaman Dale ini jenjang pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan keabstrakkannya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak.
Menurut F.G.Olsen mengemukakan 4 macam pola pengalaman  yang didapat oleh anak didik melalui media pendidikan. Pengalaman tersebut diuraikan dengan suatu diagram , dimana prosedur belajar berlangsung dari tingkat abstrak menuju ke tingkat yang konkrit
B.   Trapesium pengalaman belajar menurut F.G.Olsen
Bahasa adalah media yang paling ampuh dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hubungan interaksi pendidikan (edukatif). Selain itu masih ada berbagai macam media yang bisa digunakan dalam interaksi pendidikan tersebut. Nilai interaksi pendidikan tersebut. Nilai interaksi pendidikan dapat dilihat “melalui media apa anak didik dapat memperoleh pengalaman atau pengetahuannya”. Untuk mempertinggi nilai interaksi tersebut maka dapat dipergunakan jenis media lain yang akan mempermudah penyerapan dan pemahaman ilmu pengetahuan yang disampaikan , atau pengalaman belajar lebih realistic dan lebih konkrit. Dengan kata lain siswa atau murid dapat pengalaman belajar melalui media lain yang lebih konkrit agar mudah dihayati dan lebih melekat di benaknya (memori yang tetap)
     Menurut F.G.Olsen mengemukakan 4 macam pola pengalaman  yang didapat oleh anak didik melalui media pendidikan. Pengalaman tersebut diuraikan dengan suatu diagram , dimana prosedur belajar berlangsung dari tingkat abstrak menuju ke tingkat yang konkrit.
Tingkatan dalam trapesium pengalaman tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pengalaman belajar yang diperoleh murid melalui pengalaman langsung dari alam sekitarnya, widyawisata, masyarakat, manusia, survey, dan pengabdian social.
2.      Pengalaman belajar melalui keaktifan ekspresi , yaitu pernyataan perseorangan , dramatisasi, pameran, dan demontrasi.
3.      Pengalaman belajar yang didapatkan melalui alat pandang dengar (audio-visual), yaitu peralatan elektronik dan grafis yang dibuat secra mekanis, seperti film, radio, vide player, TV, model gambar, bagan, dan diagram
4.      Pengalaman tak langsung, melalui kata-kata, buku-buku, ceramah, diskusi, lambing-lambang dan symbol-simbol yang bersifat abstrak lainnya.

Berikut ini ialah gambar bentuk trapesium pengalaman:
cats.jpg
Gambar 1.1 Trapesium Pengalaman menurut F.G.Olsen

C.   Kerucut Pengalaman Belajar Menurut Edgar Dale                                       
Edgar Dale memandang bahwa nilai media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan nilai pengalaman. Edgar Dale dalam bukunya “Audio-Visual Methods in Theaching” ( Dryden Press), mengemukaan 11 tingkatan pengalaman murid yang di dapatkan melalui media, dikenal sebagai “Cone of Experience”(Kerucut pengalaman), beserta dengan alat-alat yang dipergunakan untuk memperoleh pengalaman itu.





Digambarkan pada kerucut berikut.
kerucut.gif
Gambar 1.2 Kerucut pengalaman menurut Edgar Dale
Dalam hal ini pengalaman belajar berlangsung dari tingkat yang paling konkrit naik menuju tingkat yang paling abstrak. Pada tingkat yang paling konkrit, seseorang belajar dari kenyataan atau pengalaman langsung dari kehidupan kita dan alam sekitarnya. Kemudian meningkat pada yang lebih atas menuju ke puncak kerucut, yaitu tingkat yang paling abstrak berupa simbol-simbol atau lambang kata. Semakin keatas semakin abstrak, tetapi tidak berati semakin sulit.
Pembagian tingat ini semata-mata hanya untuk membantu kita melihat jenjang pengalaman belajar yang didapat murid melalui berbagai media yang ada.
Tingkatan dalam kerucut pengalaman tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Pengalaman langsung atau melakukan sendiri (Direct Purposeful Experiences ) : Pengalaman yang diperoleh dari kontak langsung dengan lingkungan, obyek, binatang, manusia, dan sebagainya, dengan cara perbuatan langsung.
2.         Pengalaman melalui model atau benda tiruan
3.         Pengalaman melalui dramatisasi (Dramatized Experiences) : Pengalaman yang diperoleh melalui prmainan, sandiwara boneka, permainan peran, drama soial.
4.         Pengalaman melalui demonsrasi (Demonstration) : Pengalaman yang diperoleh dari pertunjukan
5.         Pengalaman melalui widya wisata (field trip) Pengalaman yang diperoleh melalui karya wisata
6.         Pengalaman melalui pameran (exhibition)
7.         Pengalaman melalui televise
8.         Pengalaman melalui gambar hidup (motion pictures) seperti gambar, film hidup, bioskop.
9.         Pengalaman melalui rekaman, radio, dan gambar tetap (still pictures)
10.     Pengalaman melalui lambang visual (Visual Symbol ): Pengalaman yang diperoleh melalui simbol yang dapat dilihat seperti grafik, bagan, diagram.
11.     Pengalaman melalui lambang kata (Verbal Symbol) : Pengalaman yang diperoleh melalui penuturan kata-kata.
Kerucut pengalaman tersebut memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa.
Semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyak pengalaman yang diperolehnya. Jika kita mencermati kerucut pengalaman tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dan tidak langsung.
Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkret pengetahuan yang diperoleh, sebaliknya jika semakin tidak langsung pengetahuan itu diperoleh, maka semakin abstrak pengetahuan siswa.Berdasarkan uraian di atas maka kedudukan komponenmedia dan sumber belajar dalam proses belajar mengajar memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, sebab tidak semua pengalaman belajar dapat diraih secara langsung. Dalam hal ini media dan sumber belajar dapat digunakan agar dapat memberikan pengetahuan yang konkret, tepat, dan mudah dipahami























BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.    Berbagai pengalaman belajar yang didapat melalui media pendidikan menurut Thomas mengkaitkan penggolongan media dengan tiga jenjang pengalaman Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching” mengemukaan 11 tingkatan pengalaman murid yang di dapatkan melalui media, sedangkan F.G.Olsen mengemukakan 4 macam pola pengalaman  yang didapat oleh anak didik melalui media pendidikan.
2.    Tingkatan dalam trapesium pengalaman F.G.Olsen adalah sebagai berikut:
a.    Pengalaman belajar yang diperoleh murid melalui pengalaman langsung
b.    Pengalaman belajar melalui keaktifan ekspresi
c.    Pengalaman belajar yang didapatkan melalui alat pandang dengar
d.   Pengalaman tak langsung
3.    Tingkatan dalam kerucut pengalaman menurut Edgar Dale adalah sebagai berikut:
a.       Pengalaman langsung atau melakukan sendiri (Direct Purposeful Experiences )
b.      Pengalaman melalui model atau benda tiruan
c.       Pengalaman melalui dramatisasi (Dramatized Experiences)
d.      Pengalaman melalui demonsrasi (Demonstration)
e.       Pengalaman melalui widya wisata (field trip)
f.       Pengalaman melalui pameran (exhibition)
g.      Pengalaman melalui televise
h.      Pengalaman melalui gambar hidup (motion pictures)
i.        Pengalaman melalui rekaman, radio, dan gambar tetap (still pictures)
j.        Pengalaman melalui lambang visual (Visual Symbol )
k.      Pengalaman melalui lambang kata (Verbal Symbol)

B.       Saran
Di harapkan para pendidik atau calon pendidik untuk mengetahui dan memahami berbagai pengalaman belajar yang didapat melalui Media Pendidikan agar siswa atau murid mudah dihayati dan lebih melekat di benaknya (memori yang tetap)